Hellooo!
*bersihin sarang laba-laba*
How are you guyss??? Udah terlalu lama blog cintaku ini terabaikan, huft. Beberapa teman blogger lain nanya aku, "Cilla kemana? Update blog lagi doong". Makasih banget yaaa sudah menunggu :") *terharu*
Cilla kemana? Satu kata, Cilla lagi koas.
![]() |
mi mates |
Yap. Satu jenjang pendidikan setelah sarjana kedokteran adalah koas, dimana aku tertanam di rumah sakit selama minimal 42 jam seminggu, ditambah 17 jam sehari kalo lagi jaga karena gak pulang dari pagi sampai esok siangnya. Despite of this jam-terbang-tinggi-and-sleepless-nights-and-endless-walks, these last 4 months has been.... nano nano. Banyak rasanya hahaha.
Jadi, sebagai pembuka posting baru setelah 4 bulan vakum ini, Cilla cerita cerita aja yak. Tadinya pingin bikin post 2016 Favorites seperti mentemen blogger lainnya, tapi belum siap siap #alasan.
Stase pertama di koas dibuka dengan the-big-scary-major, yaitu Anak.
Anak? Enak dong Cil, ketemu anak-anak kecil yang lucu-lucu.
Kalau kamu belum lihat anak-anak rewel karena sakit, yang cuma tirai bednya dibuka dan disapa,"pagi Adeeek, diperiksa dulu ya sebentar" dan langsung nangis, dan menularkan tangisan ke anak-anak di bed sebelahnya sampai satu kamar nangis semua, kamu akan menyesal bilang mereka lucu-lucu.
Dan itu juga yang terjadi padaku.
Stase anak adalah stase yang penuh dengan tangisan anak-anak di malam jaga, pemantauan pasien per jam sampai bedsite, nimbang popok bayi, nyiro pembimbing tiap minggu, dan post-test setiap minggu. Kebahagiaan anak sesimpel nggak ada pasien di IGD, nggak ada pasien yang perlu diawasin per jam, dan bisa tidur dengan cukup. Dan, dipanggil 'dok' dan disapa dengan sangaaaat baik oleh orang tua pasien juga udah bisa moodbooster lelahnya jaga.
![]() |
sumber : https://koasracun.wordpress.com |
Di Anak juga aku melihat kalau orang tua tuh nggak pernah capek ngawasin anaknya. Banyak orang tua pasien anak dengan penyakit ginjal dan jantung, berbaik hati banget nyatet kapan aja anaknya pipis, kapan aja ganti infus, kapan aja makan dan minum, sampai nulisin hasil pemeriksaan tanda vital kami di buku kecilnya mereka. Bu, Pak, kalau bapak dan ibu tahu, itu ngebantu kami, banget. Makasiiiih banget :")
Kemudian pindah ke stase sebelah yang sangat berkaitan erat dengan yang sebelumnya, yaitu Obsgin.
Sesuai dugaanku sebelum masuk obsgin, bahwa aku akan takut melahirkan setelah masuk obsgin, it's true.
(Abis ini pasti rame dikomen sama blogger ibu-ibu yang udah pernah melahirkan)
Seriously, melihat ibu melahirkan itu serem. Ngilu sendiri liatnya. Masa-masa kala II (medical terms for saat keluarnya bayi) bukan masa-masa paling menegangkan dan paling menakutkan dan menyakitkan, tapi masa-masa beberapa jam sebelum melahirkannyalah yang menurutku paling menyakitkan. Bisa bayangin nahan pup seberat 2500 gram dengan kontraksi selama 6 jam lebih?
Nyeri melahirkanlah yang bikin aku makin respect dan hormat sama ibu. Operasi caesar juga sakit, loh, jangan kira bisa terbebas dari rasa sakitnya. Dibiusnya di tulang punggung, biusnya aja sakit. Bekas jahitannya juga sakit, hari pertama setelah melahirnya pasti nggak bisa duduk, hari kedua baru belajar duduk, hari ketiga baru belajar jalan-jalan dengan menahan sakitnya bekas jahitan di perut bawah.
Yang masih suka sebel dan benci sama ibunya, go apologize now. She put up with the pain and burden for 9 months, so show her some respect.
Nungguin ibu-ibu hamilnya juga sih yang bikin capek. Nungguin di samping bed, bolak balik ngedengerin denyut jantung janin, megangin perut buat ngitung kontraksi, kalau udah tengah malam ya ngitungnya dengan mata setengah merem. And when it comes to delivery, semua bidan dan residen dan koas berkumpul, saling teriak-teriak satu sama lain. Kecuali koas sih ga berani teriak, bisa dicincang abis itu. Dan begitu bayinya keluar dengan menangis dan sehat, you can see the happiness in mom's eyes, and you can feel the happiness too. Udah ga tegang lagi nungguin bayinya nangis haha.
Senangnya koas obsgin adalah, pernah bantu lahiran, sempat tidur beberapa jam meski hanya di kursi, pasiennya nggak rempong dan bisa diajak mengejan dengan benar (ini susah loh! Ibu ibu, tolong kalau mau lahiran, sebelumnya belajar cara mengejan yang baik dan benar dulu yak, biar nggak nyusahin), dan lagi lagi, dianggap sebagai dokternya beneran, bukan cuman butiran debu. Ada satu pengalaman waktu aku lagi dinas seminggu di rumah sakit di luar kota. Disana kan lagi ada pasien rawat bersama dengan penyakit, dan setiap pagi aku follow up di sana, perawatnya baiiiik banget bertingkah seolah aku dokternya beneran. Beda banget deh, se-happy itu :")
Masih banyak sih cerita obsgin lainnya, cerita dengan ibu hamil yang lama banget lahirnya sampai akhirnya dioperasi, cerita sensi-sensian sama bidan, cerita rebutan kursi buat tidur, cerita jalan-jalan, cerita dimarahin staff, dan laiiiin sebagainya. Tapi ini kan beauty blog yak, bukan blog cado-cado, ini hanya sekadar post selingan aja sih, abis ini kita ripiu ripiu lagi.
Dan yah, beginilah cerita Cilla setelah menghilang selama 4 bulan lebih tanpa kabar. My days were so busy, sekarang juga masih rada sibuk meski nggak se-sibuk yang dulu. Semogaaa Cilla bisa me-manage waktu lebih baik lagi biar blognya tetep terisi :D
Thank you so much yang udah nungguin keberadaan Cilla, yang tetep main di blog dan komen komen! Makasih banget juga udah baca dan dengerin curhatan dan cerita 2016 ku ini.
Before it's too late, (padahal udah mau abis Januari)
happy new year 2017!!
May your days be brighter and better than last year :D
Beauty related post akan segera menyusul ya! :D Any request? Comment down below yaa ;)
Stay young and awesome,
